Manokwari – Dukung Kesehatan Mata Kesehatan mata menjadi salah satu aspek penting dalam kualitas hidup masyarakat. Sayangnya, katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia, dengan jumlah penderita yang terus bertambah setiap tahunnya.
Kondisi ini menuntut adanya kolaborasi dari berbagai pihak untuk memberikan akses pengobatan yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
Atas dedikasi dalam mendukung upaya penanggulangan kebutaan akibat katarak, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali meraih penghargaan Djoko Sarwono Honorary Award dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum Perdami, Prof. dr. Budu, PhD, SpM(K), M. MedEd, kepada Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, dalam acara Perdami Award di Trans Studio Bandung, Sabtu, (6/9/2025) malam.
Irwan Hidayat mengaku bersyukur atas penghargaan yang diterima Sido Muncul dan menegaskan komitmen perusahaan untuk terus melanjutkan program sosial di bidang kesehatan mata.
“Saya senang mewakili Sido Muncul menerima penghargaan ini sebagai perusahaan yang turut berpartisipasi dalam penanggulangan kebutaan akibat katarak. Kami akan terus mendukung Perdami dalam kegiatan sosial, termasuk operasi katarak gratis bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Irwan Hidayat.
Bekerja sama dengan Perdami sejak tahun 2011, Sido Muncul telah menyembuhkan lebih dari 57 ribu mata katarak di berbagai wilayah di Indonesia melalui program operasi katarak gratis. Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi pasien, tetapi juga membantu pendidikan kedokteran spesialis mata.
“Operasi katarak gratis ini juga sangat membantu pendidikan dokter. Tanpa adanya program ini, dokter-dokter tidak memiliki cukup kasus untuk praktik. Jadi, selain membantu pasien, kami juga mendukung regenerasi dokter mata,” tambah Irwan.
Baca Juga : Mendagri Minta Seluruh Kepala Daerah Agar Mengaktifkan Siskamling
Irwan menekankan, jumlah penderita katarak di Indonesia bertambah sekitar 1 persen setiap tahun. Dengan jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa, berarti ada sekitar 300 ribu kasus baru setiap tahunnya.
“Pemerintah memang sudah berupaya melalui BPJS, tapi tidak semua bisa tertangani. Karena itu, program seperti ini tetap sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, tingginya angka penderita katarak harus dibarengi dengan kesadaran semua pihak untuk turun tangan. Menurutnya, membantu orang bukan sekadar kewajiban, melainkan kesempatan untuk berbuat baik.
“Ini adalah opportunity. Membantu orang adalah sebuah kesempatan. Dan kami melihat program operasi katarak gratis ini sebagai kesempatan,” ujarnya.
Ketua Umum Perdami, Prof. Budu turut mengapresiasi komitmen dan dedikasi jangka panjang Sido Muncul yang konsisten dalam mendukung program kesehatan mata hingga ke pelosok-pelosok Indonesia.
“Kami memberikan penghargaan ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada tokoh dan institusi yang memiliki dedikasi tinggi dalam pelayanan kesehatan mata. Sido Muncul telah memberikan dukungan luar biasa selama lebih dari 14 tahun,” ujar Prof. Budu.
Prof. Budu berharap, akan ada lebih banyak perusahaan yang mengikuti langkah Sido Muncul untuk mendukung program di bidang kesehatan masyarakat.
“Kami sangat berharap akan ada lebih banyak pihak dari dunia usaha yang memiliki semangat sosial serupa. Kebutaan akibat katarak masih menjadi masalah besar di Indonesia. Kolaborasi antara organisasi medis dan sektor swasta sangat dibutuhkan,” tutupnya.
Ini merupakan kali kedua bagi Sido Muncul meraih penghargaan dari Perdami setelah sebelumnya diraih pada tahun 2023 lalu. Penghargaan dari Perdami ini menjadi wujud pengakuan atas kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung kesehatan mata masyarakat Indonesia.
