
Hendrik C van Di dunia astronomi tidak semua penemuan datang melalui teleskop. Beberapa berasal dari kekuatan pikiran dan intuisi ilmiah yang tajam—seperti yang ditunjukkan oleh Hendrik Christoffel van de Hulst, sosok ilmuwan Belanda yang berjasa besar dalam membuka jendela ke alam semesta melalui gelombang radio.
Lahir di Utrecht pada 19 November 1918, Van de Hulst tumbuh dalam lingkungan akademik yang memupuk rasa ingin tahu. Ia melanjutkan studi astronomi di Universitas Utrecht, tempat di mana benih-benih kecintaannya pada langit dan fenomena-fenomena tak kasatmata tumbuh subur.

Baca Juga : Sarjana Menyusuri Lumpur Demi Harapan Baru
Namun, titik balik dalam hidupnya datang pada usia 23 tahun, ketika ia membuat prediksi teoretis yang tampaknya sederhana, tetapi kelak mengguncang dunia ilmu pengetahuan. Ia menyatakan bahwa atom hidrogen netral, yang merupakan unsur paling melimpah di alam semesta, seharusnya memancarkan gelombang radio dengan panjang 21,1 cm—akibat dari transisi hiperhalus dalam struktur atom.
Di era ketika pengamatan radio luar angkasa masih dalam masa pertumbuhan, gagasan ini terdengar hampir spekulatif. Tapi van de Hulst tahu apa yang ia bicarakan.
Prediksi itu akhirnya terbukti pada tahun 1951, ketika tim dari Harvard, Belanda, dan Australia berhasil mendeteksi gelombang tersebut secara independen. Penemuan ini menjadi tonggak utama dalam radioastronomi, membuka jalan untuk eksplorasi langit melalui sinyal yang tak bisa ditangkap mata telanjang.
Namun, kontribusi Van de Hulst tidak berhenti di sana. Ia juga dikenal karena studi tentang cahaya zodiakal—cahaya samar yang bisa terlihat di langit malam, hasil pantulan cahaya Matahari oleh debu antariksa di tata surya. Ia pun turut mendalami struktur korona matahari, serta mengembangkan alat optik untuk mengamati gerhana matahari total secara detail.
Dedikasinya terhadap pendidikan dan riset juga membuatnya menjadi tokoh sentral dalam komunitas astronomi Eropa.
Van de Hulst wafat pada 31 Juli 2000, tetapi warisannya hidup dalam setiap peta radio galaksi, dalam setiap teleskop radio yang memantau langit malam, dan dalam setiap mahasiswa astronomi yang kini mempelajari langit dengan gelombang mikro sebagai panduan.
Penutup
Hendrik van de Hulst bukan hanya seorang ilmuwan, tapi juga seorang visioner. Ia membuktikan bahwa terkadang, untuk memahami alam semesta, kita tidak perlu melihat lebih jauh—cukup berpikir lebih dalam. Dari prediksi matematis hingga dampak global dalam radioastronomi, namanya akan terus terpatri di antara bintang-bintang.
