Manokwari – DP3AKB Manokwari Perkuat Mitra perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Manokwari Papua Barat mendapat pelatihan teknis terkait metode pencatatan dan cara penaganagan kasus.
Pelatihan yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Manokwari itu resmi dibuka oleh Wakil Bupati Manokwari, H Mugiyono di Swiss Behotel Manokwari, Kamis (25/9/2025).
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (Kabid PPA) DP3AKB Manokwari, Juliastatik Rapami, mengatakan bahwa pelatihan itu bertujuan memperkuat kapasitas petugas, pendamping sosial, serta tenaga layanan dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Manokwari.
Pasalnya, kata Juliastatik Rapami, salah satu kendala utama dalam penanganan kasus adalah kurangnya kapasitas petugas dan pendamping dalam melakukan pencatatan secara sistematis dan berperspektif korban.
“Data yang tidak lengkap atau tidak terintegrasi menyebabkan lemahnya intervensi, pengambilan kebijakan, dan pemulihan korban,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan sistem pencatatan dan penanganan kasus yang lebih responsif, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, bahwa pelatihan ini memiliki beberapa tujuan utama, seperti memberikan pemahaman tentang hak-hak perempuan dan anak, dan melatih pendamping hukum agar mampu memberikan dukungan psikologis dan hukum secara profesional.
“Juga bertujuan meningkatkan keterampilan pencatatan kasus sesuai standar nasional, serta memperkuat jejaring kerja antar lembaga,” katanya menambahkan.
Ia melaporkan bahwa pelatihan diikuti oleh peserta dari UPTD Dinas P3AKB Kabupaten Manokwari, Dinas Sosial, hingga perwakilan LSM dan organisasi masyarakat setempat.
“Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan, sekaligus membangun sinergi antar lembaga di Kabupaten Manokwari,” imbuhnya.
Baca Juga : Larang Warganya Jual dan Konsumsi Miras Oplosan, Bupati Manokwari: Produksi Parbrik Lebih Aman

Kesempatan tersenbut, Wakil Bupati Manokwari, H Mugiyono menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah serius yang berdampak secara luas.
Dampak luas dimaksud, karena tidak hanya pada korban secara fisik dan psikologis, tetapi juga pada keluarga, masyarakat, hingga bangsa secara keseluruhan.
“Penanganan kasus kekerasan membutuhkan perhatian dan langkah komprehensif dari semua pihak. Pemerintah daerah, aparat penegak hukum, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat harus bersinergi,” kata Mugiyono.
Wabup Mugiyono berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pencatatan serta penanganan kasus secara profesional dan sesuai standar.
Dengan koordinasi yang baik, katanya, kasus kekerasan dapat ditangani lebih efektif dan efisien.
“Penanganan kasus bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh kesabaran dan kepekaan terhadap kondisi korban. Namun dengan niat tulus dan kerja keras, kita bisa memberikan perlindungan dan keadilan bagi perempuan dan anak di Manokwari,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wabup juga mengajak seluruh masyarakat Manokwari untuk bersama-sama mencegah terjadinya kekerasan.
“Mari kita ciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak kita, serta menjadikan Manokwari sebagai daerah ramah perempuan dan anak,” ajaknya.