
Kecelakaan Longboat di Maluku Tenggara, Dua Mahasiswa UGM Tewas, Jenazah Akan Dipulangkan Hari Ini
Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayoga, yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan longboat di perairan Maluku Tenggara, akan diterbangkan pada hari ini, Selasa (2/7/2025). Keduanya telah tiba di Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Maluku Tenggara, dan sedang dalam perjalanan untuk dibawa ke kampung halaman masing-masing. Proses pemulangan jenazah ini melibatkan sejumlah pihak, baik dari pihak universitas, pemerintah daerah, hingga masyarakat setempat.
Menurut Bakri Rahayaan, seorang warga Maluku Tenggara yang turut mengantarkan jenazah, kedua korban dijemput oleh petugas medis dan diantar dengan mobil ambulans menuju bandara. Jenazah kedua mahasiswa UGM sudah berada di Bandara Karel Sadsuitubun, dan sebentar lagi akan diberangkatkan menuju Kota Ambon, ujar Bakri kepada Kompas.com.
Tak hanya petugas medis yang terlibat, warga Maluku Tenggara dan Kota Tual juga turut memberikan penghormatan terakhir dengan mengantarkan jenazah kedua korban ke bandara. “Banyak sekali orang yang mengantar, dari Desa Debut juga banyak, ada juga ASN dan para pejabat,” tambah Bakri.
Rencana Penerbangan Jenazah
Sesuai dengan jadwal yang telah disusun, jenazah kedua korban akan diterbangkan dengan pesawat Lion Air dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur menuju Bandara Pattimura Ambon pada pukul 13.00 WIT siang ini. Setelah tiba di Ambon, kedua jenazah akan dipisahkan untuk penerbangan lebih lanjut: Septian Eka Rahmadi akan diterbangkan menuju Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, sementara Bagus Adi Prayoga akan diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Maluku, Udhel Zaharudin Latucionsina, yang terlibat dalam koordinasi pemulangan jenazah, menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian ini. “Kami terlibat langsung dalam proses koordinasi untuk pemulangan kedua jenazah mahasiswa UGM tersebut,” kata Udhel.
Kecelakaan Longboat yang Menyita Perhatian
Kecelakaan yang menimpa kedua pelajar ini terjadi di perairan Maluku Tenggara, saat mereka sedang melakukan perjalanan menggunakan longboat. Kejadian tersebut mengejutkan banyak pihak, mengingat kedua mahasiswa tersebut merupakan sosok yang dikenal aktif dan memiliki banyak harapan di masa depan.
Dalam kejadian itu, selain dua mahasiswa yang tewas, beberapa orang lainnya juga mengalami luka-luka. Namun, pihak berwenang di Maluku Tenggara telah mengambil langkah cepat dengan melakukan evakuasi dan pertolongan medis terhadap penyelamatan korban.
Dukungan dari Komunitas UGM dan Masyarakat
Kematian kedua mahasiswa ini meninggalkan duka yang mendalam, baik bagi keluarga, teman-teman, maupun seluruh sivitas akademika UGM. Pihak universitas, melalui Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), langsung terlibat dalam proses pemulangan jenazah dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.
“Kami bersama Kagama dan pihak terkait lainnya berusaha untuk memastikan proses pemulangan jenazah berjalan lancar,” ungkap Udhel. Selain itu, keluarga dan masyarakat setempat juga menunjukkan solidaritas tinggi dengan memberikan penghormatan terakhir kepada kedua korban.
Penutup
Tragedi kecelakaan longboat di Maluku Tenggara ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, terutama di perairan yang seringkali memiliki medan yang sulit dan penuh tantangan. Meski perasaan duka dan kehilangan sangat terasa, pemulangan jenazah dua mahasiswa UGM ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak universitas dalam menghadapi situasi yang penuh kesedihan.
Semoga kedua almarhum, Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayoga, diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
